cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa" : 6 Documents clear
ANALISIS KEMAMPUAN HUTAN KOTA SEBAGAI PENYERAP GAS CO2 DAN PRODUKSI GAS O2 DI KOTA SAMARINDA Ardy Aprliliady Yusri; Marjenah Marjenah; Kiswanto Kiswanto
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.2.83-98

Abstract

Pembangunan hutan kota untuk mengurangi emisi CO2 merupakan strategi pengelolaan lingkungan hidup. Namun demikian, hutan kota harus mempertimbangkan komposisi jenis pohon yang mampu menyerap CO2 bebas di udara. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan kombinasi tegakan hutan kota yang mampu menyerap CO2 tertinggi. Penelitian ini dilakukan di empat hutan kota di Kota Samarinda yakni Arboretum Sempaja (B2P2EHD), Arboretum Politani, hutan kota Yayasan Melati dan hutan kota yang terdapat di lingkungan Balai Kota Samarinda.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode inventarisasi dan menduga simpanan karbon di setiap lokasi penelitian, serta menganalisis serapan gas CO2 dan produksi gas oksigen di laboratorium. Hasil Penelitian menunjukan bahwa komposisi jenis pohon di empat lokasi penelitian sangat beragam. Hasil analisis biomassa, cadangan karbon terbesar dimiliki oleh hutan kota Arboretum Politani yaitu sebesar 172.931,4 kg dan 81.277,8 kg. Demikian juga nilai terbesar serapan CO2 dan produksi O2 yaitu hutan kota Arboretum Politani sebesar 21.273,9 ton/tahun dan 56.730,3 ton/tahun. Komposisi jenis pohon di arboretum Politani didominasi jenis Mahoni, Karet, Gaharu dan Terap dengan kerapatan terbesarnya adalah jenis Karet sebesar 275 pohon/ha. 
INSTRUMEN TINGKAT KESIAPSIAGAAN DESA DALAM PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN PULANG PISAU Sari Marlina; Rita Rahmaniati
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.2.99-110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh instrument untuk menilai tingkat kesiapsiagaan desa dalam pengendalian karhutla mengetahui hasil penilaian tingkat kesiapsiagaan desa dalam pengendalian karhutla. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  menggunakan model penelitian dan pengembangan (R& D) yang diadopsi dari model Borg & Gall. Tahapannya meliputi persiapan,  validasi ahli dan uji  praktisi, uji coba perangkat, penyempurnaan perangkat, dan perangkat teruji. Hasil pengembangan melalui proses penilaian/validasi ahli dinyatakan layak digunakan sebagai instrument untuk mengukur penilaian tingkat kesiapsiagaan desa dalam pengendalian karhutla dengan  kriteria materi baik, konstruksi baik, bahasa dan penulisan dapat di pahami. Selanjutnya hasil uji coba terbatas pada 2 desa menunjukkan bahwa instrument dapat mengukur penilaian tingkat kesiapsiagaan desa siaga api dengan kategori  baik (88,75%) dan kategori cukup ( 11,25%) pada aspek materi, pada aspek konstruksi kategori baik  (81,25%) dan kategori cukup ( 18,75%) sedangkan pada aspek bahasa dan penulisan kategori dapat dipahami (83,75%) dan kategori cukup (16,25%) kategori cukup dapat di pahami. Hasil uji coba terbatas menunjukkan  pada Desa Taruna diperoleh hasil sangat siaga 15%, siaga 50%, cukup siaga 25% dan tidak siaga 10% sedangkan pada desa Tumbang Nusa diperoleh hasil sangat siaga 30%, siaga 50%, cukup siaga 20% dan tidak siaga 0%.
PENGARUH KONSENTRASI DEDAK BEKATUL DAN LAMA STERILISASI PADA MEDIA TANAM SERBUK GERGAJI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS JAMUR KUPING (AURICULARIA AURICULAR) SEBAGAI PUPUK TANAMAN HUTAN Hari Kapli; Atria Martina; Febry Smelvia; Rafika Yolanda; Harlis Harlis; Retni Sulistioning; Rahma Rahmah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.2.141-146

Abstract

Jamur Kuping (Auricularia auricular) merupakan salah satu jamur yang dapat dibudidaya di Indonesia. Budidaya dari jamur kuping sendiri dapat menggunakan media tanam jamur yang sering juga digunakan dalam budidaya jamur lainnya. Media tanam tersebut terdiri dari beberapa bahan seperti serbuk kayu, dedak bekatul, kapur, dolomit dan air secukupnya. Serbuk gergaji merupakan bahan dasar pembuatan media tanam. Selain gergaji bahan tambahan yang dicampur dalam baglog jamur yaitu kapur dan bekatul. Perlakuan adalah penambahan bekatul dan lama sterilisasi K1 : bekatul 5%, 3 jam, K2 : bekatul 5%, 5 jam, K3 : bekatul 5%, 7 jam, L1 : bekatul 10%, 3 jam, L2 : bekatul 10%, 5 jam, L3 : bekatul 10%, 7 jam, M1 : bekatul 15%, 3 jam, M2 : bekatul 15%, 5 jam, M3 : bekatul 15%, 7 jam. Pada perlakuan M2 pertumbuhan jamur yang lebih cepat baik dari segi pertumbuhan miselium maupun pertumbuhan tubuh buah dari jamur kuping tersebut
PRODUKTIVITAS BUAH ARA (FICUS INVOLUCRATA) DI BUKIT GENTONG GUNUNG UNGARAN Bayu Dwi Hadmoko; Margareta Rahayuningsih; Bambang Priyono; Andin Irsadi
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.2.125-130

Abstract

Ficusataudikenal sebagai kerabat beringin merupakan salah satu genus dari keluarga Moraceae dengan jumlah 735 jenis. Di Pulau Jawa Terdapat 75 Jenis dan Setidaknya 30% dari seluruh Ficus yang ada di Jawa, tercatat di BukitGentong, salah satu bukit di Gunung Ungaran. Salah satu jenis Ficus yang ditemukan yaitu Ficus involucrata. Ficus ini memiliki perawakan pohon dan hemiefipit. Stipula berukuran1,5-3cm, dengan buah berwarna merah kekuningan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas buah dan biomassa dari Ficus involucrata. Penelitian dilakukan sebagai bentukdukungan untuk pelestarian satwa frugivora melalui melalui kajian potensi ketersediaan pakan dihabitat alaminya. Pengambilan data dilakukan pada Bulan November 2019-Februari 2020. Metode yang digunakan dengan memasangkan 3 Fruit Trap tiap pohon. Pengamatan dilakukan setiap minggu dengan menghitung jumlah buah yang terjatuh dalam 1x masa panen serta menghitung biomassa dari buah. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 individu. Ficus involucrata dapat menghasilkan ±4.164–25.160 buah dengan curah hujan mempengaruhi produksi buah.
IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN Vivery Okthalamo; Doddy Aditya Iskandar; Adhie Masturiatna
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.2.111-124

Abstract

Ragam kepentingan terhadap kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Provinsi Lampung, mulai dari kepentingan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya tidak dapat terhindari. Kondisi tersebut menunjukan bahwa hutan merupakan sumberdaya bersama (Common Pool Resources), sehingga diperlukan pengaturan dan pengelolaan yang mampu menjamin kelestarian hutan dan mengakomodir pemanfaatan terhadap sumberdaya yang berada didalamnya. Kemitraan konservasi merupakan sebuah perwujudan pengelolaan kolaborasi yang dilaksanakan dikawasan TNBBS, yang dilandasi atas pemanfaatan getah Damar mata kucing yang berada didalam kawasan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas program kemitraan konservasi, dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kualitatif, dengan mendeskripsikan tahapan pelaksanaan dan capaian program yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil evaluasi pelaksanaan program kemitraan konservasi yang dilaksanakan pada kawasan hutan TNBBS melalui pendekatan evaluasi CIPP dapat disimpulkan kurang efektif dan optimal. Efektivitas program kemitraan konservasi dinilai berdasarkan 12 Indikator yang ditetapkan hanya 7 (tujuh) indikator yang tercapai dan 5 (lima) indikator belum terpenuhi. Walaupun belum berjalan efektif dan optimal, kemitraan konservasi mampu mengubah paradigma masyarakat dalam mendukung tata kelola kawasan konservasi. Sehingga perlu adanya penguatan kebijakan, penyempurnaan aturan teknis program, serta peningkatan kualitas sumberdaya pengelola program.
KEANEKARAGAMAN BRYOPHYTA DI KAWASAN PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI ALAM BODOGOL Aan Aditya Pratama; Surti Kurniasih; Dimas Prasaja
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.2.131-140

Abstract

Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB) wilayah sekitar 2.600 ha (26 km2) merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tumbuhan lumut Bryophyta merupakan tumbuhan tingkat rendah yang banyak dijumpai di daerah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman lumut (Bryophyta) di kawasan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang dilaksanakan mulai Januari – September 2021. Penelitian ini dilakukan pada empat stasiun pengamatan menggunakan metode jelajah dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling. Parameter lingkungan yang diukur diantaranya suhu, kelembaban udara, pH tanah dan intensitas cahaya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebanyak 21 spesies yang termasuk kedalam 15 famili yang terdiri dari tiga kelas dengan jumlah sebanyak 1466 individu. Jenis tumbuhan lumut terbanyak ditemukan di kawasan PPKAB adalah Barbula indica dari famili Pottiaceae dengan jumlah 295 individu. Indeks keanekaragaman pada semua stasiun pengamatan tergolong sedang, indeks kemerataan semua stasiun berada pada kategori tinggi dikarenakan pertumbuhan yang tumbuh beragam dan merata dan indeks dominansi berada pada kategori rendah hal tersebut dikarenakan nilai indeks yang mendekati nol sehingga tidak adanya spesies yang sangat mendominasi pada setiap stasiun pengamatannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue